surat untuk temanku

Senin, 28 Juni 2010

Sobatku, saat ini aku ingin bercerita padamu
sedikit bagian dari hidupku
tahukah kau, seringkali dimalam hariku
aku meminta padaNya
sebuah permintaan sederhana dari hatiku 
Aku ingin engkau mengenalNya, mengenal PribadiNya yang sempurna
Ia adalah Penyelamat hidupku…

Temanku, jangan bersedih...
Mungkin aku tak bisa menghiburmu atau bahkan membuatmu tertawa disaat kau sedih, aq hanya bisa menangis bersamamu.
Namun Penyelamat hidupku dapat melakukan jauh lebih luar biasa dibanding diriku, DIa tidak hanya menangis bersamamu saat kau sedih tapi juga  dapat menghapus kesedihanmu
Dan mungkin juga, aku tak bisa ada didekatmu pada saat saat kelam hidupmu, tapi aku tahu satu hal pasti, Penyelamatku ada bersamamu disaat itu

Aku ingin suatu saat digaris akhir hidup kita, kita berjumpa muka dengan muka denganNya, 
Kita bisa meneriakkan dengan keras betapa agung dan dasyatnya Dia, Sang Penuntun hidup kita
Dialah Maestro hidupku
Dialah Cinta dalam kehidupanku
Dialah Yesus…







Inspired story

kali ini gw mo bagiin cerita yang lumayan menginspirasi dan bisa dijadiin pembelajaran buat kita.
**absolutely this is not my story** ^.^a
(nih gw re-post dari notes di facebook dari account Bunda Maria Perawan Suci)

enjoy ur reading!!

Mandikan aku, mama.

Aku punya sahabat, sebut saja namanya Pita. Ketika masih kuliah, aku mengenalnya sebagai seorang yang berotak cemerlang. Universitas mengirimnya ke negeri bunga Tulip untuk mempelajari hukum internasional di Universitas Utrecht, sedangkan aku memilih menyelesaikan pendidikanku di bidang kedokteran. Pita terus mengejar impiannya hingga suatu saat ia mendapatkan seorang suami yang sama-sama berprestasi. Bertepatan dengan diangkatnya Pita menjadi staf diplomat dan selesainya suaminya meraih gelar doktor, lahirlah seorang anak laki-laki buah cinta mereka, Eka namanya. Pita semakin sibuk dengan pekerjaannya sedangkan Eka baru berumur 6 bulan. Pita sangat sering meninggalkan Eka pergi dari satu kota ke kota lain, bahkan dari satu negara ke negara lain.

Aku pernah bertanya kepadanya, "Bukankah Eka masih terlalu kecil untuk ditinggalkan ?"
"Tidak, aku sudah mempersiapkan segalanya dan semua pasti berjalan baik", jawab Pita.

Di bawah perawatan baby-sitter dan pengawasan kakek-neneknya, Eka tumbuh menjadi anak yang cerdas dan lincah. Kakek neneknya tidak pernah lupa menceritakan kepada Eka akan kehebatan kedua orang tuanya yang telah menjadi kebanggaan mereka semua. Meskipun kedua orang tuanya begitu sibuk, namun Eka bisa memahami kesibukan mereka.

Suatu hari, Eka pernah meminta seorang adik kepada kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya menjelaskan tentang kesibukan mereka yang belum memungkinkan untuk memberikan Eka seorang adik. Kali ini, Eka lagi-lagi mengerti kondisi orang tuanya. Karena sikap Eka yang begitu pengertian dan dewasa, Pita menyebutnya "malaikat kecil". Meskipun kedua orang tuanya sering pulang larut malam, namun Eka tetap bersikap manis dan tidak ngambek. Karena kemanisan sikap Eka, aku pernah mengimpikan seorang anak sepertinya.

Pagi yang cerah di hari itu, entah kenapa Eka tidak mau dimandikan oleh baby sitternya. "Eka ingin mama yang memandikan", katanya.

Pita yang setiap hari berpacu dengan waktu tentu saja menjadi gusar. Eka mengajukan permohonan yang sama selama kurang lebih seminggu, tetapi Pita dan suaminya tidak begitu peduli. "Mungkin ia sedang dalam masa peralihan sehingga ia minta perhatian yang lebih", pikir mereka.

Sampai suatu sore, aku dikejutkan oleh telepon Ida, sang baby sitter. Ada kepanikan di dalam suaranya, "Bu dokter, Eka sakit demam dan kejang-kejang. Sekarang ia di UGD".

Tanpa pikir panjang aku langsung menuju UGD, tetapi semua sudah terlambat. Tuhan telah memanggil Eka, malaikat kecil yang lincah, pintar dan pengertian. Saat kejadian, mamanya sedang meresmikan kantor barunya.

Dalam keadaan terpukul, Pita pulang ke rumah dan satu-satunya yang ingin ia lakukan adalah memandikan malaikat kecilnya Eka. Keinginan untuk memandikan Eka memang tercapai, walau dalam keadaan tubuh yang terbujur kaku. Ia memandikan Eka diiringi deraian air mata dan rintihan pedih, "Ini mama sayang ... mama yang memandikan Eka".

Tubuh kecil Eka telah tertimbun tanah, tetapi kami masih berdiri membisu disana. Aku membiarkan Pita mengucapkan kata-kata yang bisa menghibur dirinya sendiri atas kepergian Eka-nya. Hening sejenak, sebelum Pita akhirnya tertunduk, "Bangun Eka, mama mau mandikan Eka, berikan mama kesempatan sekali lagi, Ka ..."

Rintihan itu begitu menyayat kalbu, tapi semua sudah terlanjur. Penyesalan selalu datang terlambat dan kesempatan yang sama tidak akan pernah terulang.

Nyatakanlah perhatian dan kasih kepada orang-orang yang kita kasihi, selama masih ada kesempatan. Kita bisa mencari waktu lain untuk berkarier dan berusaha, tetapi orang-orang yang kita kasihi tidak selamanya bisa bersama kita. Siapa yang tahu berapa lama seseorang hidup di dunia ini ? Itu adalah misteri ilahi. Berbuat baik dan nyatakanlah kasih selama masih ada kesempatan, itulah perintah Tuhan.

AnugerahMu seperti perisai-HPM

Kamis, 24 Juni 2010




saat kudatang dihadiratMu
kusujud menyembahMu
Kaulah Tuhanku dan sahabatku
dalam sgala jalanku


Kau memagari aku dengan anugerahMu
RahmatMu seperti perisai disekelilingku


Hanya ENgkaulah penjaga jiwaku
sahabat setia didalam hidupku
kebaikanMu, kesetiaanMu
membuat hatiku percaya padaMu...


keren nih lagunya..hehehe.. ^.^ be blessed


Ingatkan aku, Bapa

Jumat, 18 Juni 2010

Bapa jika suatu saat
rasa sakit dan ketakutan ini kembali datang menghampiri hidupku
membuat langkah kakiku semakin berat
dan membuat aku kehilangan cintaMu

satu permohonanku padaMu
jangan tinggalkan aku

ingatkan aku Bapa...
ingatkan aku akan semua kemanisan cinta yang sudah kukecap dariMu
ingatkan aku pada hari hari dimana Engkau menghibur aku
juga ingatkan aku pada saat saat dimana Engkau menuntun aku melewati semua ini...

Kau tahu Bapa, kerinduan terbesarku adalah dalam pelukanMu...



Terbaik bagiku

beberapa waktu ini Bapa lagi ngajarin aq sesuatu yang baru nih...
Bapa merindukan kedekatan dengan anak anakNya. ada satu lagu yang baru aj gw dapet dari sodara gw (baru??..gak deh kayaknya...lagu lama deh..cuma gw yang baru pertama kali dengernya...hahahaha)
lagu ini mengkisahkan bagaimana anak anak Bapa rindu untuk berada didekatNya..judul lagunya "terbaik bagiku" dari HPM

Ya Allahku kuingin ENgkau slalu dihatiku
mengisi hariku untuk selamanya
kuingin selalu bersamaMu

Ya Allahku ku tahu Kau sungguh mengasihiku
tak ingin kujauh berpaling dariMu
kuingin selalu bersamaMu

Menikmati kasihMu
tinggal didalam hadiratMu
bersekutu denganMu seumur hidupku

Kau mengenal hatiku sampai kedasar jiwaku
kuingin slalu bersamaMu
hanya Engkau yang terbaik bagiku




**eniwei sori nggak isa kasih link downloadnya..coba cari di search engine aj yah... ^.^**

Belum melakukan apapun bagiNya

Sabtu, 05 Juni 2010

wah guys..uda lama banget nih gak posting...kangen juga rasanya...eniwei kali ini gw mau cerita tentang satu kejadian yang baru aj gw alami -.-

Sore ini, saat gw lagi diperjalanan pulang, sambil menunggu lampu lalu lintas, gw memandang kesekeliling. Tanpa sengaja mata gw memandang dekat jembatan. Ada seorang nenek tua duduk didekat jembatan tersebut. Nenek tua itu dikelilingi beberapa kucing peliharaannya yang dekil. Disamping nenek tua itu juga ada rak rak lemari yang sudah usang.
Sempat terbersit dipikiran gw, apa mungkin nenek itu tinggal disana ditumpukan kardus?bagaimana kalau hujan?gw gak berani untuk memikirkan kelanjutannya.
Melihat pemandangan seperti itu, rasanya miris banget. Gw pengen ngelakuin sesuatu tapi juga gak tahu harus berbuat apa.

Setelah melanjutkan perjalanan lagi, tiba tiba teringat beberapa keadaan miris yang serupa dengan yang tadi gw lihat. Dan pada kejadian kejadian lainnyapun gw gak melakukan apa apa.
Kembali melihat hidup gw sendiri, selama ini dalam doa, banyak doa doa “egois” yang sudah kupanjatkan. sampai gw lupa kalau gw harus membagi hidup.

Beban hidup membuat gw terfokus pada diri sendiri. Kesal rasanya saat tersadar…sudah berapa banyak doa yang terpanjat, air mata yang mengalir,adakah didalam doaku, aku mendoakan setiap jiwa yang DIa rindukan? Atau menangisi saat ada jiwa yang lari dariNya? Kurasa aku belum melakukannya…

Aku belum melakukan apapun bagiNya dan bagi kemuliaanNya…
Aku belum punya kerinduan mendalam akan jiwa jiwa
Aku masih terfokus dengan pikiran dan hatiku sendiri
Dan sepertinya aku juga belum memiliki hatiNya…

Guys, kalian pernah gak ngalamin kejadian seperti cerita gw diatas? Yukz kita belajar sama sama bagaimana memiliki hatiNya, dan kehendakNya, sehingga kita juga memiliki kerinduanNya..God bless.

aku tidak tahu

Kamis, 03 Juni 2010



Bapa, maafkan aku jika aku terlalu lemah bagiMu
Ampuni aku yang saat ini tidak memiliki kekuatan didalamMu
Mungkinkah kekuatanku menguap habis saat beban hidup menimpaku?
Aku tidak tahu …

Mengapa tidak kurasakan lagi kobaran itu didalamku?
Getaran itupun sudah tak dapat kurasakan lagi
Apakah aku sudah melangkah terlalu jauh dariMu?
Aku berusaha menoleh kebelakang, mungkinlah aku meninggalkanMu dan menyimpang ke jalan yang salah?
Aku tidak tahu …

Hatiku terus bertanya tanya
benarkah jalan yang sudah kutempuh ini?
kalau benar, mengapa sesunyi ini? tidak terdengar gelak tawa 
tidak juga terdengar sorak sorai dan gegap gempita
aku tidak tahu,sungguh aku tidak tahu apa yang Engkau rancangkan bagiku

namun,aku mau menapaki jalan yang sudah Kau sediakan bagiku
karena Engkau menungguku di akhir jalanku